Suntikan Seruan pada kebaikan dan mencegah pada kemungkaran (#27 30DWC)

Alkhamdulillah, atas izin Allah kemarin Sabtu, tanggal 28/11/2015, berangkat ke agenda kunjungan tokoh. Bersama teman-teman halaqoh. Dari Lampiri menuju Kranggen, Bekasi.
Pemateri :ustadzah Herlini Amran, Lc,
Tema: membangun semangat dakwah akhwat di tengah masyarakat.
Pukul : 14.00 - selesai.

Berikut ringkasan materi yang bisa saya share:

  1. Setiap muslim ada kewajiban untuk berdakwah, QS. Ali Imron :110. Al Maidah:3.
  2. berawal dari latar belakang kondisi anak-anak zaman sekarang, yang sudah terpengaruh dengan sex bebas, dan kehidupan hedonis. TV, iklan, film, game sudah terarng-terangan mengandung pornografi. memicu masalah di tengah masyarakat.
  3. kecanduan sex lebih bahaya dibanding kecanduan narkoba. Belum ada yang bisa merehabilitasi. 
  4. Parahnya 60% remaja sudah kecanduan sex, berdasarkan data dari PKBI(Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia). Tidak tanggung-tanggung, tidak hanya sekedar menikmati tayangan, tapi sudah terjun langsung sebagai penikmat.
  5. Ada seorang ibu bertanya tentang bagaimana hukum pernikahan untuk wanita yang sudah terlanjur hamil diluar nikah. Ustad A bilang tunggu sampai bayinya lahir, usatdz B boleh menikah dengan ayah si anak namun jangan berhubungan sampai anak lahir. Ustadzah menjawab, "ya tidak benar semua, karen apada zaman nabi pezina tidak menanyakan pernikahan tapi hukuman".
  6. Islam sangat mengerti arti pentingnya kesetiaan, oleh karena itu kenapa pezina yang sudah berkeluarga dirajam sampai mati. karena ia telah mengkhianati pasangannya, dan dia bisa kecanduan sex untuk keskian kalinya.dan manusia seperti ini tidak layak untuk hidup, karen asudah menyakiti pasangannya. Jadi inilah alasan kenapa hukum allah sangat berat, karena allah meletakkan kesetiaan diderajat yang tinggi.
  7. Dan pezina yang belum menikah dirajam 100x, ini akan menjadikan efek jera bagi pelakunya, supaya tidak mengulangi lagi, karena saking bahaya orang yang sudah kecanduan sex.
  8. Pemecahannya adalah kembali kepada madrasah pertama pada anak. yaitu Ibu.
  9. Kenapa Ibu? terus Bapak ngapain? Bapak seharusnya menjadi kepala sekolahnya yang punya GBHN, yang punya konsep untuk mendidik anak-anak, sedangkan ibu adalah guru/pendidiknya. Keduanya harus bersinergi dalam mendidik anak, menjadikan keluarga sebagai pondasi pertama menanamkan nilai-nilai agama.
  10. Ayah adalah seorang figure untuk anak-anaknya. jadi, pilihlah calon suami yang terikat hatinya ke masjid yang mengupayakan Sholat tepat waktu dan berjamaah. karena dari sinilah ia akan terlihat keimanannya.
  11. Jangan Kasih gadget anak usia dibawah 5 tahun. awasi gerak gerik anak. check selalu kondisi anak selepas keluar dari rumah, dari main, dari les, dari sekolah, atau dari ngaji sekalipun. Ibu-ibu juga harus update tekhnologi. jangan merasa anak sudah pintar karena bisa jadi pengguna gadget-gadget canggih, lalu tidak diawasi.
  12. Orientasikan anak pada akhirat. seperti "Cepat tidur nak, biar besok subuh ngga kesiangan". benahi ucapan seperti ini "Cepat tidur nak, biar besok ngga terlambat sekolah". tanamkan pada anak-anak nilai-nilai islam.
  13. biasakan anak diajak sholat berjamaah ke masjid, walau harus berjalan lentak lentuk saat subuh, karen amasih mengantuk. ini membiasakan anak untuk punya jam biologis.
  14. Batasi pergaulan antar lawan jenis, jangan berduaan, jaga interaksi. bisa jadi syetan lebih sabar mentarbiyah anak-anak manusia, untuk menuju kesesatan. dijadikan berkhalwat berduaan tidak tampak dosa pada awalnya, namun lama kelamaan karena sering mentolerir hal yang seperti itu, lambat laun syetan akan menggiring ke perbuatan dosa yang keji itu. Tak terlepas bagi seseorang yang sudah tarbiyah selama bertahun-tahun. pada realitanya ada juga yang terjebak dengan dosa ini. (Semoga Allah menjaga kit selalu. Amiin)
  15. Jadi kenapa maksiat masih meraja leladi kalangan umat muslim/negara muslim? karena islam tidak menancap pada dirinya, islam hanya sebuah identitas. 
  16. Beramar ma'ruf nahi munkar untuk mencegah perbuatan yang lebih keji lagi.
  17. "Sesunggunya manusia, bila melihat kemungkaran sedangkan mereka tidak berupaya untuk mencegahnya. Maka tunggulah saatnya Allah akan turunkan azab"(Abu Dawud)
  18. Dakwahi diri sendiri, biar jadi kumtum khairo ummah.
  19. Alasan untuk tidak melakukan kebaikan adalah anak panah syaiton.
  20. banggalah dengan keislaman (QS. Al Fusilat: 33)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mungkin kita jodoh (hari kedua belas #30DWC)

nasehat tentang kematian(hari kedua puluh satu #30DWC)

Berbagi kisah: Perjalanan Internship Pertamina 2015