Motivasi Diri (Hari keempat #30DWC)

Saya kira setiap orang mempunyai mimpi, cita-cita bahkan ambisi untuk diraih. Dari mimpi kecil, maupun mimpi yang barangkali kiranya tidak mungkin.
Setiap masing-masing dari kita bisa jadi baru memulai mimpinya, bisa jadi setengah jalan, dan bisa jadi diantara kita sudah mampu merealisasikan satu demi satu.
Apa yang jadi pembeda ??

Pernahkah kalian menulis serupa dengan ini..
Atau seperti ini ??

Tapi semua itu hanya niat dan akan terus menjadi niat. memulai satu langkah berhenti, satu langkah berhenti.
Begitukah dengan kalian?jika iya. Kita sama.
Saya tidak berbicara sebagaimana orang-orang hebat sedang berbicara tentang apa-apa yang sudah diraihnya, Jatuh bangun perjuangan mimpi-mimpinya, Bagaimana awal memulai usahanya sampai bisa mencapai kesuksesan mimpinya.
Saya hanya ingin berbicara kepada diri saya sendiri dan diri setiap orang yang punya mimpi yang sedang belajar untuk memulai.
Ada hal yang memang berbeda dengan kita orang yang hanya memulai, memulai lagi dan terus memulai.
Apa yang beda, apakah mimpi kita terlalu tinggi? apa mimpi kita terlalu sulit dicapai?
Pada kenyataan tidak, mimpi menjadi penulis yang sudah saya mimpikan sejak lama nyatanya banyak orang yang sudah menelurkan beberapa buku dalam usia muda.
Mereka halnya orang-orang biasa seperti kita, konsistensi yang luar biasa untuk memulai, berproses dan mempertanggungjawabkan mimpi-mimpinya hingga garis finishlah yang mampu menjadikan mereka luar biasa.
Saya yakin sebagian mereka tidak berjalan sendiri sebagai single fighter untuk meraih mimpi-mimpi. Komunitas, kawan sevisi, belajar dari orang berkompeten, coaching adalah variabel-variabel untuk menjadikan mereka tetap konsisten. Jadi ketika mereka lelah berjalan dan merasa hendak menyerah ada orang-orang yang selalu support dan mengingatkan.
Aaah, Ratnaa itu mah juga orang-orang udah tau.

“Awalnya memang sulit. Tapi cobalah mulai menulis. Setelah itu tetap menulis. Hingga terbiasa untuk terus menulis”

Saya selalu teringat dengan kata-kata ini, menguatkan dan memotivasi.
Dan hadirnya pembimbing, pelatih, pementor itu untuk memang benar-benar terasa sangat bermanfaat keberadaannya. Selalu mengingatkan, mendukung dan mengarahkan.

Lewat #30DWC ini saya dapatkan semuanya.
terima kasih kepada penggagas #30DWC mas @Rezky Firmasnsyah, saya optimis untuk terus menulis.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mungkin kita jodoh (hari kedua belas #30DWC)

nasehat tentang kematian(hari kedua puluh satu #30DWC)

Berbagi kisah: Perjalanan Internship Pertamina 2015