Ketika Kamu, Aku dan DIA disana (Hari kesembila belas #30DWC)




Assalamu’alaikum, Ukhty,,
Apa kabar keimanan hari ini?
Semoga selalu dalam ketaataan kepadaNya selalu..
Tahukah kamu, aku rindu..
Hampir empat tahun yang lalu, aku mulai singgahi hari-harimu..
Aku inget sekali awal hijrahmu,,
Rasanya ihsan itu bisa kamu aplikasi bukan hanya sekedar definisi..
Dimana hari-harimu sangat focus akan ketaatan-ketaatan..
Mushaf itu, tak pernah tak kau baca..
Selalu ada waktu untuk membersamainya..
Bagaimana kabar ketaatan sekarang?

Ukhty..
Entah kenapa aku rindu,,
Aku lupa kapan kita terakhir bertemu,,
Waktu itu Kita bertiga, kamu, aku dan DIA..
Iya malam itu, kita menangis..
Seakan dosa-dosa itu nyata, dan hati mulai merasa bagai teriris-iris..
Kita begitu dekat,
Hingga kita mencurahkan semua tanpa sekat..
Tapi entah kenapa dengan akhir-akhir ini..
Aku mulai tak bisa rasakan itu..
Nasehat kematianpun tak mampu menjatuhkan beningnya air mata..
Apakah karna banyaknya dosa yang tak nampak nyata?
Mungkinkah aku sudah tak sesemangat dulu..
Aku ingin bertanya padamu..

Ukhty, Bagaimana dengan mengkhatamkan al qur’an dalam waktu 40 hari?
Semoga kau selalu semangat, dia yang akan menjagamu dalam ketaatan dan ketenangan..
Bagaimana dengan hafalanmu?
Aku ingat kamu dulu begitu menggebu –gebu untuk menghafal, katanya ingin menghadiahkan mahkota syurga untuk kedua orang tua.
Bagaimana dengan sholat sunnahmu?
Rawatib, tahajud, witir, duha, dan kawan-kawannya. Kita pernah bilang ibdah wajib kita tak sempurna, taka da yang bisa dibanggakan ibadah-ibadah kita. KIta sepakat sholat sunnah adalah pelengkapnya.
Bagaimana dengan puasa sunnahmu?
Aku ingat mimpimu, dimana suatu hari nanti kita memasuki syurga lewat pintu Ar rayyan bersama.
Bersama mereka para ahli puasa, yang senantiasa menjaga nafsu syahwat dunia.            
Bagaimana dengan kabar keihlasan?
Apakah sudah kau tempatkan dengan benar?
Bagamana juga dengan kesabaran?
Semoga mereka selalu mendampingimu, dalam ketaatan.
Sungguh dunia ini melenakan, jangan sampai kita terberdaya karnanya. Genggam kuat al qur’an dan sunnah, cari teman-teman yang mau berjuang bersama demi cintaNya.

Sungguh aku rindu, ukhty..
Aku menunggumu di sepertiga malam terakhir, dimana hanya ada kamu, aku dan DIA disana..


~~Dari diri yang merindukanmu dalam ketaatan..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mungkin kita jodoh (hari kedua belas #30DWC)

nasehat tentang kematian(hari kedua puluh satu #30DWC)

Berbagi kisah: Perjalanan Internship Pertamina 2015