Ceritaku Hari Ini (Hari kesebelas #30DWC)
Hampir saja memutuskan kembali untuk absen dari tantangan
ini..
Ah, hampir saja..
Semangatku taklukkan lelahku.
Hampir jam 10 malam ini,,
Aku ingin bercerta apa tentang hari ini,,
---------------
Beberapa hari ini setelah nasehat itu, @Belajar dari Sebuah Nasehat aku mulai ada perhatian dengan kesehatan,, Mengatur jadwal sedemikian
rupa untuk meluangkan waktu berolahraga..
Lagi lagi karena aku takut menzalimi diriku sendiri, rutinitas
dari hari senin sampai jumat, dari pagi sampai sore harus duduk didepan PC.
Sempat sesekali mengeluh sakit dibagian tulang belakang. Karena posisi yang
tidak tepat saat duduk. Sabtu minggu kan bisa olahraga?. Ya, secara teori bisa,
pada prakteknya kadang sempat kadang ngga sempat. Ah, aku hanya belum
memprioritaskan.
Jadi, sepulang kerja tadi, kami menepati janji untuk lari
sore di Monas,,Iya kami, Aku dan Kak Herlina. Rekan kerja se fungsi ITSM, entah
kenapa kita cepat akrab, mungkin kita punya kesamaan sebagai manusia introvert,
hee.
Jam setengah lima kita jalan menuju Monas. Lari dua putaran keliling
Monas sesekali berjalan, atau lebih tepatnya jalan sesekali berlari :D Dia dulu
terbiasa olahraga fisik di asrama, semasa kuliah, di Institut tekhnologi Del, Medan.
Pendidikannya semi militer. Jadi Kira-kira pengen nostalgia gitu.
Nikmatnya kaki, jika dimanfaatkan dengan semestinya. Menapaki area ikon kota jakarta.
Azan magrib berkumandang, waktunya kembali ke kantor beberes
untuk pulang, ganti pakaian lalu memenuhi
kewajiban sholat magrib.
Selepas tu, kami pulang sekitar setengah tujuh,, kami
memutuskan buat makan malam bareng di kokorean, tempat makan bongkar pasang
dijalan trotoar. Buka tiap sore, menjelang magrib. Kami lewati setiap hari, namanya
asing jadi bikin penasaran.
Kak Herlina pesan bibipbam dan aku chiken curry katsu, pesanannya
duluan datang dan aku mempersilahkan dia buat makan dulu.
aku perhatikan, dia khusyuk berdoa dengan caranya,
mengangkat tanganya bergerak dengan arah membentuk segitiga mulai dari kepala
menuju pundak kanan lalu pundak kiri. Berhenti
sejenak, dengan mata tertutup agak lama, lalu mengakhiri dengan gerakan yang
sama.
Beberapa menit kemudian, makanan pesananku datang. Aku pun
juga berdoa dengan caraku membaca bismillah dan meminta keberkahan
dari makanan ini.
Berbicara tentang keberkahan aku jadi teringat definisi darikeberkahan itu dari
kajian rutin dhuhur, kita sering mendengar
Kak Herlina |
“Barakallah ya”
“semoga berkah ya”
Lalu apa maknanya?
Berkah adalah nilai tambah.
Ya, jika kita berdoa meminta keberkahan lewat makanan,
harapannya, makanan ini tidak hanya mengenyangkan tapi, semoga dengan makanan
ini kita lebih sehat, lebih giat, lebih taat. Dan sebagainya.
Selesai makan, kami pulang. Jam delapan kurang seperempat, jalanan Jakarta tak pernah sepi sampai larut
malam pun kendaraan tak juga menepi.
Begitu Ceritaku hari ini, Apa ceritamu? :D
Komentar
Posting Komentar