Dosa Jalanan..

Bismillah..

Aku tulis tulisan ini sebagai bahan introspeksi diri..
jika bukan karena obrolan di halaqoh itu mungkin aku akan terus menjadi salah satu pelopor kesemrawutan jalanan..
Bagaimana dengan kalian para rider?

Sabtu, 6 februari lalu,, agenda sabtu sore rutin untuk kajian kelompok,.
aku berangkat terlambat jam 5 lebih, hujan membuatku untuk berbelok arah tujuan untuk halaqoh ke masjid Annur perumahan permata timur, alkhamdulillah ada kajian ust Arifin Ilham disana..
beruntung tak berbelok 180 derajat untuk pulangke rumah.
dapat ilmu double sabtu itu..

hanya kali ini ingin bercerita tentang sesuatu yang diri ini merasa tertampar lalu tersadar..
sesuatu yang menurutku, terabaikan bahkan tak terjamah fikiran..

Berawal dari cerita ini,
Ayahnya Alifa itu taat aturan banget, waktu saya masih kerja. Ayahnya yang nganter saya kerja, habis subuh sekitar jam 5, bisa bayangkan jam 5 masih sepikan bu jalanan.(ekspresif gitu)
waktu lampu merah ayahnya berhenti.
kenapa yah?
tuh lampu merah say.
yaaelaah ayah ngga ada yang lewat.. jalanan sepi banget.
(sambil nggerutu)

waktu pembuatan sim juga, ayahnya benar-benar pake test, pertama gagal kedua berhasil alkhamdulillah lolos.

tapi bu, bener bu. kalau kita mau taat aturan. pernah waktu itu dianter kakak kerja, nyelip-nyelip nerobos lampu merah, setelah sampe halte. mau nunggu bis lamanyaaa..
tapi pas waktu dianter ayahnya, pas aja ngga nunggu lama.

Jleb aja, sebagai orang yang setia pakai motor di jalanan ibukota. jadi langsung liat ke diri sendiri.
  1. dari awal buat sim, 2 kali ngga lolos test akhirnya nyerah juga. yang kata orang disebut istilahnya nembak, proses buatnya lebih cepet dari buat KTP. waktu itu masih zaman SMA. konsekuensinya alamat yang tertera di SIM ngga sesuai KTP.
  2. jalanan ibu kota pagi dan sore, waktu para pekerja berangkat dan pulang adalah waktu terpadat sepanjang masa jalanan ibu kota. muncul inisiatif ikut-ikutan pake jalur khusus sepeda.
  3. berhubung indonesia belum secanggih pengawasan layaknya negara-negara canggih di benua sono, jadi kalau ngga ada polisi yang ngawasin di lampu merah. ditambah posisi jalanan sepi maen serobot aja padahal lampu merah. itu yang kondisi sepi. tapi bukan hal baru lagi di jakarta terutama banyak orang maen srobot sana sini pengen cepet dan seenaknya sendiri. kadang ikut-ikutan.
  4. kalau ada alternatif parkir jalanan lebih murah, lebih deket dan pengen ngga ribet. pake jasa parkir jalanan yang makan bahu jalan. walhasil badan jalan jadi berkurang. nambah-nambahin macet lagi.
  5. sering juga pas macet, karena ngga sabaran cari celah-celah jalan. walhasil kadang nyrempet spion mobil, nginjek kaki orang juga pernah, kesrempet mobil juga pernah, diomelin orang juga pernah.
Kiranya itu beberapa hal yang bikin jleb. dalam artian tanpa aku sadari "aku juga salah satu pelopor ketidak disiplinan  dalam berkendara". korelasinya adalah dosa. 
bayangkan jika kita adalah orang pertama yang memulai untuk menerobos lampu merah lalu diikitu orang di belakangnya. lalu macet mulai terjadi dari titik itu, lalu disusul dengan kemacetan panjang yang lainnya. bukankah kita penyebab terjadinya kekacauan itu?

"jangan sampe kita jadi pelopor keburukan,kan?", nasehat teman sehalaqoh.

Bukankah orang beriman itu bisa terlihat dari cara dia beraktivitas?bagaimana dia bertutur kata, bagaimana dia berjalan, sampai dengan bagaimana dia berkendara, pasti akan ada rasa selalu diawasi oleh CCTV yang lebih canggih yaitu Allah ta'ala bukan taat aturan karena ada polisi.

Sekali lagi diri ini butuh berbenah diri, mengingatkan kembali lakukan segala sesuatu itu karena allah bukan karena manusia.
" Dan barang siapa berbuat keburukan seberat biji zarah maka ia akan melihatnya"QS.Az zalzalah:8.

Quotes :
"satu teladan itu lebih baik daripada 100 nasehat"
Begitulah juga dakwah, jika kita belum mampu menyampaikan dengan lisan maka tunjukkanlah dengan perbuatan.

:)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mungkin kita jodoh (hari kedua belas #30DWC)

nasehat tentang kematian(hari kedua puluh satu #30DWC)

Berbagi kisah: Perjalanan Internship Pertamina 2015