Untuk diri kita yang masih galau untuk bersedekah

Bismillah..:)

Barangkali ni jawaban buat temen-temen yang galau sama para pengamen jalanan yang marak dimana-mana dan nda jelas genrenyaa..hee
okee,, tulisan ini diposting karna pengalaman pribadi bersama kawan-kawan..
kita-kita anak kosan daerah komplek udinus, hee. semarang punya.
malam sabtuan ceritanya mau cari makan, termuter akhirnya sampe ke pleburan,.
nimpluk ke warung penyetan lesehan disana, sudah bukan barang baru lagi kalo banyak pengamen mampir sepanjang tempat lesehan.
yah sampe akhirnya kita dihadapkan sesosok makhluk yang bikin.. aduh nepuk jidat.. maaaf,, ini mau dipanggil mas kog dandannya gitu, mau dipanggil mbak, kog takut nyinggung..lhhooh..=D. kondisi kaya gini ni yang bikin galau..
awalnya nyanyi sholawatan gitu, kita nda ngasih, eh ganti lagu, yang aduh, bikin temen(sebut saja mawar) jadi sakit hati karna liriknya, yang intinya orang mabuk-mabukan lebih baik dari pada orang berjilbab. because karena kita nda niat banget mau kasih. akhirnya disindir-sindir gitu.bukan tanpa alasan, buat aku sendiri nda kasih sama si mbak gadungan itu,, karna aku mikirnya kita harus memastikan uang kita jatuh ke tangan siapa. lha dengan singkat aku mikirnya gitu. walau dalam hati, apa sih susahnya cuma kasih gopek.
singkat cerita, sampe kos kepikiran terus, kayanya masih ada rasa mengganjal, gara-gara nda kasih sama si mbak, eh masnya itu.

akhirnya searching google.nemu link ini (thank after sob :D)
https://almujaddidi.wordpress.com/2015/02/01/nih-pesan-buat-loe-mahasiswa-yang-suka-ngamen/
dari postingan inilah kiranya terjawab sudah apa yang menjadi kegalauanku,
kutipan kalimatnya, seperti ini:

----Kita mungkin pernah atau cenderung sering, merasa terganggu jika pengamen atau pengemis datang. Sehingga memberi uang sebagai niat untuk mengusir bukan untuk bersedekah. Atau bahkan cuek, membuang muka dan memasang ekspresi kuburan. Dingin, tak ada senyum.meme
“Dan terhadap orang yang minta-minta, maka janganlah kamu menghardiknya!. Dan terhadap nikmat Rabbmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).” (Q.S Ad – Dhuha: 10-11)

kenapa harus bersedekah?
 
Sesuai dengan ayat yang kukutip. Salah satunya agar kita bersyukur. Saat sembari bersedekah, kita melihat kepada yang meminta – meminta itu, agar kita sadar dan bersyukur, bahwa kondisi kita lebih baik dari yang kita lihat itu. Entah dari ekonominya, fisiknya, intelektualnya ataupun mentalnya.
Bukankah dengan bersyukur kita menjadi merasa cukup nikmat, tenang dan bahagia?----

 selanjutnya karena belum puas, sabtu, 31 mei  kemarin aku konfirmasi kembali sama murobiku..
-----
masalah memberi itu bagian dari mu'amalah bagian dari bersedekah dan cara lain kita bersyukur,alkhamdulillah kita lebih baik daripada mereka, masih diberi nikmat yang luar biasa dan terjaga kehormatan untuk tidak meminta, urusan mau dianya banci, orang yang pura-pura miskin, mampu atau bahkan tidak layak untuk meminta itu urusan dia sama tuhan. urusan kita hanya sebatas menjalankan perintah saja.
----

mmmm, ai sii ai sii..(manggutmanggut)

=D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mungkin kita jodoh (hari kedua belas #30DWC)

nasehat tentang kematian(hari kedua puluh satu #30DWC)

Berbagi kisah: Perjalanan Internship Pertamina 2015