Pembelajaran Pendahuluan Buku Rich Dad Poor Dad
Robert Kiyosaki, namanya sudah tak asing di telinga semenjak beberapa tahun silam, sepengetahuanku beliau adalah pebisnis hebat. Itu saja.
Namun beberapa hari ini buku fenomenalnya telah aku baca lebih dari setengah halaman buku: Rich Dad Poor Dad dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Buku yang telah dinobatkan buku bisnis terlaris ini, dicetak sejak Oktober 2000 hingga Juni 2019, dan telah memasuki cetakan ke 50. Saya tidak tahu berapa banyak buku yang telah sampai ke tangan pembaca, yang jelas Saya ingin menikmati buku ini dan ingin mendapatkan sebuah pencerahan.
Saat membaca judul cover dan tag linenya, Saya dibuat antusias untuk membuka halaman per halamannya. Judul yang ditulis dengan huruf kapital RICH DAD POOR DAD, dengan tag line Apa yang Diajarakan Orang Kaya Kepada Anak-Anak Mereka tentang Uang - Yang tidak Diajarkan oleh Orang Miskin dan Kelas Menengah, seolah akan menjawab pertanyaan yang sering menghinggapi otak bawah sadar Saya tentang Gimana sih Orang Kaya mendapatkan kekayaan mereka. Tiba-tiba terbersit di kepala Saya menyimpulkan dengan semena-mena "Bener aja anak orang kaya terus kaya, lha Dia dapat mentor langsung dari Orang tuanya yang sudah Kaya". Sekilas pernyataan ini muncul lalu sirna, ketika quote dari Bill Gates melintas, dan mematahkan semuanya.
Pada Bab Pendahuluan: Ayah Kaya, Ayah Miskin, Robert menceritakan bahwa beliau mempunyai dua Ayah yang mempunyai sudut pandang yang berbeda: sudut pandang orang kaya dan sudut pandang orang miskin. Yang selanjutnya istilah Ayah Kaya, Ayah miskin ini ternyata hanya istilah.
Ayah Miskinnya tidak benar-benar miskin seperti apa yang Saya fikirkan. Pada kenyataannya Ayah miskinnya bergelar Ph.D, dan menamatkan dua tahun kuliah yang harusnya ditempuh dalam waktu empat tahun. Selanjutnya Ayahnya melanjutkan studi ke Standford University, University of Chicago, dan Northwestern University. Sedangkan Ayah Kaya versinya, Beliau tidak pernah menyelesaikan pendidikan SMP. Sebuah pembukaan yang menarik bukan?
Kedua Ayahnya sama-sama berhasil dalam kariernya, mereke memperoleh penghasilan yang besar. Diakhir hidup mereka, Ayah Kayanya meninggalkan puluhan juta dolar bagi keluarga dan amal kemanusiaan, Beliau juga dinobatkan menjadi orang terkaya di Hawaii. sedangkan Ayah miskinnya meninggalkan banyak hutang.
Kedua orang tuanya sering menasehati Robert tentang hal keuangan, namun keduanya mempunyai pandangan yang sangat berbeda tentang uang.
Kedua belas point di atas adalah nasehat yang kontras dari Ayah Kaya dan Ayah Miskin Robert, hingga pada usia sembilan tahun Beliau memutuskan untuk mendengarkan dan belajar dari Ayah Kaya tentang Uang.
Rasanya tidak lengkap jika hanya membaca resum ini, maka bacalah keseluruhan isi dari buku RICH DAD, POOR DAD.
Semoga bermanfaat..
Namun beberapa hari ini buku fenomenalnya telah aku baca lebih dari setengah halaman buku: Rich Dad Poor Dad dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Buku yang telah dinobatkan buku bisnis terlaris ini, dicetak sejak Oktober 2000 hingga Juni 2019, dan telah memasuki cetakan ke 50. Saya tidak tahu berapa banyak buku yang telah sampai ke tangan pembaca, yang jelas Saya ingin menikmati buku ini dan ingin mendapatkan sebuah pencerahan.
Saat membaca judul cover dan tag linenya, Saya dibuat antusias untuk membuka halaman per halamannya. Judul yang ditulis dengan huruf kapital RICH DAD POOR DAD, dengan tag line Apa yang Diajarakan Orang Kaya Kepada Anak-Anak Mereka tentang Uang - Yang tidak Diajarkan oleh Orang Miskin dan Kelas Menengah, seolah akan menjawab pertanyaan yang sering menghinggapi otak bawah sadar Saya tentang Gimana sih Orang Kaya mendapatkan kekayaan mereka. Tiba-tiba terbersit di kepala Saya menyimpulkan dengan semena-mena "Bener aja anak orang kaya terus kaya, lha Dia dapat mentor langsung dari Orang tuanya yang sudah Kaya". Sekilas pernyataan ini muncul lalu sirna, ketika quote dari Bill Gates melintas, dan mematahkan semuanya.
" Jika anda terlahir dalam kemiskinan itu bukanlah kesalahan anda, tapi jika anda mati dalam kemiskinan itu adalah kesalahan anda. " Bill GatesJika Orang tuaku tidak mampu mengajari bagaimana Kaya setidaknya, Anak-anaku harus belajar dari Orang tuanya.
Buku Rich Dad, Poor Dad |
Pada Bab Pendahuluan: Ayah Kaya, Ayah Miskin, Robert menceritakan bahwa beliau mempunyai dua Ayah yang mempunyai sudut pandang yang berbeda: sudut pandang orang kaya dan sudut pandang orang miskin. Yang selanjutnya istilah Ayah Kaya, Ayah miskin ini ternyata hanya istilah.
Ayah Miskinnya tidak benar-benar miskin seperti apa yang Saya fikirkan. Pada kenyataannya Ayah miskinnya bergelar Ph.D, dan menamatkan dua tahun kuliah yang harusnya ditempuh dalam waktu empat tahun. Selanjutnya Ayahnya melanjutkan studi ke Standford University, University of Chicago, dan Northwestern University. Sedangkan Ayah Kaya versinya, Beliau tidak pernah menyelesaikan pendidikan SMP. Sebuah pembukaan yang menarik bukan?
Kedua Ayahnya sama-sama berhasil dalam kariernya, mereke memperoleh penghasilan yang besar. Diakhir hidup mereka, Ayah Kayanya meninggalkan puluhan juta dolar bagi keluarga dan amal kemanusiaan, Beliau juga dinobatkan menjadi orang terkaya di Hawaii. sedangkan Ayah miskinnya meninggalkan banyak hutang.
Kedua orang tuanya sering menasehati Robert tentang hal keuangan, namun keduanya mempunyai pandangan yang sangat berbeda tentang uang.
Kedua belas point di atas adalah nasehat yang kontras dari Ayah Kaya dan Ayah Miskin Robert, hingga pada usia sembilan tahun Beliau memutuskan untuk mendengarkan dan belajar dari Ayah Kaya tentang Uang.
Rasanya tidak lengkap jika hanya membaca resum ini, maka bacalah keseluruhan isi dari buku RICH DAD, POOR DAD.
Semoga bermanfaat..
Komentar
Posting Komentar